Perempuan Pada Cerita Rakyat Jepang dan Indonesia: Analisis Komparatif dengan Pendekatan Feminisme

Authors

  • Nina Alia Ariefa Universitas Al Azhar Indonesia
  • Mutiawanthi Mutiawanthi Universitas Al Azhar Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.36722/sh.v4i3.273

Abstract

Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk menemukan citraan perempuan yang terdapat pada cerita rakyat Indonesia dan Jepang, dengan analisis komparatif. Cerita Rakyat yang diperbandingkan terdiri dari tiga cerita rakyat asal Indonesia dan Jepang, yaitu Putri Mandalika Nyale, Putri Pandan Berduri, dan Pangeran Pande Gelang dan Putri Cadasari, serta cerita rakyat Kuro Hime to Kokuryuu, Nezumi no Yomeiri, dan Kaguya Hime. Pendekatan feminisme digunakan untuk menganalisis citraan tokoh-tokoh perempuan berdasarkan aspek fisik, psikis, dan aspek sosial pada masing-masing cerita. Hasilnya yaitu terdapat kesamaan pada citra perempuan dari aspek fisik, yaitu berupa sosok gadis muda yang cantik, pada citra perempuan dari aspek psikis yaitu sosok tokoh perempuan yang tunduk patuh, dan pasrah terhadap nasibnya, dan pada citra perempuan yang menjalani peran dan tanggung jawab dalam kedudukannya sesuai aspek sosial masing-masing tokoh.


Kata Kunci - Citra perempuan, Feminisme, Cerita rakyat, Indonesia, Jepang.

Abstract - This research aims to find images of women in Indonesian and Japanese folklore, through comparative analysis. The main data are six folklores consist of three folklores from Indonesia (Putri Mandalika Nyale, Putri Pandan Berduri, and Pangeran Pande Gelang dan Putri Cadasari) and three folklores from Japan (Kuro Hime to Kokuryuu, Nezumi no Yomeiri and Kaguya Hime). Feminism approach used to analysis these folklores by observing the images of female characters based on the physical, psychological, and sosial aspect of each story. The results show that there are similarities in the image of female characters from the physical aspect which are beautiful young girl figures, psycological aspect which are obedient women and resigned to their fate, and in the image of women who live their roles and responsibilities in their positions according to the social aspect of each character.

Keywords - Woman images, Feminism, Folklore, Indonesia, Japan.

Author Biographies

Nina Alia Ariefa, Universitas Al Azhar Indonesia

Program Studi Sastra Jepang/Fakultas Sastra

Mutiawanthi Mutiawanthi, Universitas Al Azhar Indonesia

Program Studi Sastra Jepang/Fakultas Sastra

References

DAFTAR PUSTAKA

S.Djajanegara, Kritik Sastra Feminis: Sebuah Pengantar, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama., 2000.

Sugihastuti dan Suharto, Kritik Sastra Feminis: Teori dan Aplikasinya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005.

S.D. Damono, Pegangan Penelitan Sastra Bandingan, Jakarta: Pusat Bahasa, 2005.

J.Danandjaja, Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain-lain, Jakarta: Grafiti, 2002.

S. Endraswara, Metodologi Penelitian Folklor, Yogyakarta: Media Pressindo, 2009.

N. K. Ratna, Penelitian Sastra: Teori, Metode, dan Teknik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2004.

K.K.Ruthven, Feminist Literary Study: An Introduction. Cambridge University Press. 1984.

P.R. Tong, Feminist Thought: Pengantar Paling Komprehensif kepada Arus Utama Pemikiran Feminis terjemahan oleh Aquarini P. Prabasmoro, Yogyakarta: Jalasutra. 2009.

R. Wellek dan W. Austin. Teori Kesusastraan (terj. Melani Budianta). Jakarta: PT Gramedia. 1989.

D. Wijayanti, Buku Cerita Rakyat Indonesia Super Lengkap 33 Propinsi Yogyakarta: New Diglossia, 2011

Downloads

Published

2018-04-30

Issue

Section

SERI HUMANIORA