Kualitas Air Situ Lebak Wangi Bogor Berdasarkan Analisa Fisika, Kimia dan Biologi
DOI:
https://doi.org/10.36722/sst.v3i2.193Abstract
Abstrak - Situ Lebak Wangi merupakan situ yang berada di daerah Bogor, dan awalnya dimanfaatkan sebagai tempat penampungan air saat musim hujan untuk peningkatkan persediaan air tanah. Saat ini, Situ Lebak Wangi dimanfaatkan sebagai tempat pembuangan limbah oleh masyarakat. Hal ini dapat menyebabkan perubahan kualitas baik fisik, kimia dan biologi perairan situ. Untuk itu perlu dilakukan penelitian terhadap kualitas fisik, kimia dan biologi perairan Situ Lebak Wangi agar diperoleh informasi mengenai kualitas perairannya sehingga dapat disosialisasikan kepada masyarakat di sekitarnya nilai penting konservasi, pengelolaan dan pemanfaatan situ tersebut. Hasil pengukuran sifat fisik dan kimia air menunjukkan bahwa suhu di perairan Situ Lebak Wangi masih memenuhi baku mutu air kelas 1, nilai total padatan terlarut perairan Situ masih di bawah ambang batas baku mutu yang dipersyaratkan, nilai kecerahan di perairan Situ Lebak Wangi berkisar antara 67,17 – 80,83 cm dengan nilai rata-rata 74,46 cm, nilai pH perairan danau lebih rendah dari perairan sungai, yaitu berkisar antara 6,60–8-80. Pengukuran DO menunjukkan bahwa di perairan danau konsumsi oksigennya lebih tinggi, sedangkan hasil BOD5 menunjukkan bahwa perairan Situ Lebak Wangi sudah tercemar oleh bahan organik mudah urai (BOD5). Nilai daya hantar listrik berkisar antara 112,0 – 118,0 µhos/cm. Hasil analisa kualitas air Situ Lebak Wangi secara keseluruhan menunjukkan bahwa perairan tersebut tidak layak untuk dijadikan sebagai air baku, karena mengandung bakteri patogen Salmonella-Shigella yang merupakan penyebab thypus dan kolera.
                                                         Â
Keata Kunci  - kualitas fisik, kimia dan biologi; Situ Lebak Wangi; Perairan; Baku mutu air
Â
Abstract - Situ Lebak Wangi is a place located in the Bogor area, and was originally used as a water reservoir during the rainy season to increase groundwater supply. Currently, Situ Lebak Wangi is used as a waste disposal site by the community. This can lead to changes in the quality of both physical, chemical and biological waters there. Therefore, research on the physical, chemical and biological qualities of waters of Situ Lebak Wangi to obtain information about the quality of the waters so that it can be socialized to the community around the importance of conservation, management and utilization of the site. The result of measurement of physical and chemical properties of water shows that the temperature in Situ Lebak Wangi waters still meet the water quality standard class 1, the total dissolved solids of waters Situ is still below the required quality standard threshold, the brightness value in Situ Lebak Wangi waters ranges between 67, 17 - 80.83 cm with an average rating of 74.46 cm, the pH value of the lake waters lower than river waters, which ranged from 6.60-8-80. Measurements of DO indicate that in lake waters oxygen consumption is higher, whereas BOD5 results show that waters Situ Lebak Wangi already contaminated by organic material easily explained (BOD5). The electrical conductivity values range from 112.0 - 118.0 μhos / cm. The result of Situ Lebak Wangi water quality analysis as a whole shows that the water is not feasible to serve as raw water, because it contains Salmonella-Shigella pathogen bacteria which is the cause of thypus and cholera.
Â
Keywords - physical quality, chemistry and biology, Situ Lebak Wangi, Waters, Water quality standards
References
Barus, T.A. 2001. Pengantar Limnologi: Studi Tentang Ekosistem Air Daratan. Jurusan Biologi. Fakultas Matematika dan IPA. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Barus, T.A. 2004. Pengantar Limnologi: Studi Tentang Ekosistem Sungai dan Danau. Jurusan Biologi. Fakultas Matematika dan IPA.Universitas Sumatera Utara. Medan.
Brower, J.E., Jerrold, H.Z. & Car, I.N.VE. 1990. Field and Laboratory Methods for General Ecology 3th Edition. Wm. C. Brown Publisher. New York.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air: Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Kanisius, Yogyakarta.
Fardiaz, S. 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan. PAU. IPB.
Haslam, S.M. 1995. River Pollution, An Ecological Perspective. Belhaven Press. London.
Irianto, K. 2006. Mikrobiologi: Menguak Dunia Mikrooganisme. Yrama Widya. Bandung.
Pelczar, M. J. & E. C. S. Chan. 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi. Diterjemahkan oleh : Hadioetomo, R. S., T. Imas, S. S. Tjitrosomo dan S. L. Angka. UI Press. Jakarta.
Servais& Pierre. 2007. Fecal Bacteria In The Rivers Of The Seine Drainage Network (France): Sources, Fate and Modeling. Université Libre de Bruxelles. Bruxelles.
Sitorus, M. 2009. Hubungan Nilai Produktivitas Primer Dengan Konsentrasi Klorofil a dan Faktor Fisik Kimia Di PerairanDanau Toba, Balige, Sumatera Utara. Tesis. Program Studi Biologi. Sekolah Pasca Sarjana. Universitas Sumatera Utara.
Sriyono, E. 2013. Penelusuran Banjir dan Kapasitas Pelimpah Situ Lebak Wangi, Bogor Jawa Barat. Jurnal Teknik. 2(3): 84-91.
Suin, N. M. 2002. Metode Ekologi. Universitas Andalas. Padang.
Suriawiria, U. 2008. Mikrobiologi Air. PT. Alumni. Bandung.
Wardhana, W.A. 2004. Dampak Pencemaran Perairan, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Yazwar. 2008. Keanekaragaman Plankton Berdasarkan dan Keterkaitannya Dengan Kualitas Air Di Prapat Danau Toba. Tesis. Program Studi Biologi. Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara.