Identifikasi Khamir Patogen pada Kulit dan Telinga Anjing Peliharaan
DOI:
https://doi.org/10.36722/sst.v3i4.236Abstract
Abstrak - Anjing adalah hewan kesayangan bagi manusia. Kesehatan anjing harus diperhatikan, terutama kebersihan kulit dan telinga hewan. Tingkat kebersihan yang rendah akan menyebabkan infeksi pada kulit dan telinga. Salah satu penyebab infeksi ini adalah pertumbuhan ragi yang tidak terkontrol. Pencegahan infeksi bisa dicoba dengan mengetahui jenis ragi dan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhannya. Identifikasi ragi dilakukan dengan metode Tape Strip Test, metode Ear Staining, dan kultur ragi. Identifikasi faktor yang mungkin mempengaruhi pertumbuhan ragi diidentifikasi dengan menyebarkan kuesioner kepada pemilik anjing. Studi ini menunjukkan bahwa ragi ditemukan pada sampel kulit dan telinga. Ragi yang ditemukan pada sampel kulit adalah Malassezia sp., Sedangkan di sampel telinga adalah Candida sp., Malassezia sp., Dan Cryptococcus sp. Faktor yang paling mempengaruhi pertumbuhan ragi pada kulit anjing atau telinga anjing adalah jenis kelamin, jenis kelamin, usia, keadaan tempat tinggal dan taman bermain, intensitas perawatan, dan frekuensi anjing dibawa ke luar.
Â
Kata Kunci: Anjing, Pewarnaan telinga, Malassezia spp, Uji Strip Tape, Ragi
Â
Abstract - Dogs are favorite pet for humans. Dog’s health must be considered, especially the hygiene of the skin and ear of the animal. Low levels of hygiene will cause infections on the skin and ears. One cause of these infections is the uncontrolled growth of yeast. Prevention of infection can be attempted by knowing the type of yeast and factors affecting its growth. Identification of yeast was done using Tape Strip Test method, Ear Staining method, and yeast culture. Identification of factors that may affecting the growth of yeast was identified by distributing questionnaires to dog owners. This study shows that yeast was found on the sample of skin and ears. Yeast was found on the skin sample is Malassezia sp., while in the ear samples are Candida sp., Malassezia sp., and Cryptococcus sp. The factors that most affect the growth of yeast on the dog’s skin or dog’s ear are sex, breed, age, circumstance of residence and playground, intensity of care, and the frequency of the dogs are taken to the outside.
Â
Keywords: Dogs, Ear Staining, Malassezia spp., Tape Strip Test, Yeast.References
Adzima V, Jamin F, Abrar M. 2013. Isolasi dan identifikasi kapang penyebab dermatofitosis pada anjing di kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh. J Med Vet 7: 18-23.
Bernardo FM, Martins HM, Martins LM. 1998. A survey of mycotic otitis externa of dogs in Lisbon. J Vet: 163-165.
Budiana NS. 2008. Anjing: Panduan Lengkap Memelihara, Merawat, dan Melatih Anjing Kesayangan. Jakarta: Penebar Swadaya.
Bona E, Telesca SUP, Fuentefria AM. 2012. Occurence and identification of yeasts in dogs external ear canal with and without otitis. J Vet: 3059-3064.
Canadian Paediatric Society. 2000. Review: A Note From The Doctor: Advice For Parents and Caregivers. Ottawa: Ontario.
Chandri B. 2008. Studi kandungan urin anjing kampung (Canis familiaris) umur 3 dan 6 bulan dengan menggunakan reagen strip test. [skripsi]. Bogor: Fakultas Kedokteran Hewan. Bogor.
Conkova E, Sesztakova E, Palenik L, Smrco P, Bilek J. 2011. Prevalance of Malassezia pachydermatis or otitis in Slovakia. J Vet 80: 249-254.
DoctorFungus. 2007. Malassezia spp. http://www.doctorfungus.org/thefungi/malassezia.php. (Diakses pada 10 Mei 2014)
Eidi S, Khosravi AR, Jamshidi S. 2010. A comparison of different kinds of Malassezia species in healthy dogs with otitis externa and skin lessions. J Vet Anim Sci 35: 345-350.
Foster & Smith. 2013. Cryptococcosis in Dogs. http://www.peteducation.com/article.cfm?c=2+2102&aid=255 (Diakses pada 13 Mei 2014)
Fransisca J. 2006. Profil penyakit kulit pada pasien anjing: studi kasus di klinik dokter hewan praktek bersama drh. Cucu K. Sajuthi DKK Ruko Green Garden Jakarta. [skripsi]. Bogor: Fakultas Kedokteran Hewan. Bogor.
Harvey RG, Harari J, Delauche AJ. 2001. Ear Diseases of the Dog and Cat. Manson Publishing: UK.
Jasmin P. 2011. Clinical Handbook on Canine Dermatology: Third Edition. Virbac: Virbac S.A.
Jumiyati, Bintari SH, Mubarok I. 2012. Isolasi dan identifikasi khamir secara morfologi di tanah kebun wisata pendidikan Universitas Negeri Semarang. J Bio: 2085-2090.
Konig HG, Unden, Frohlich J. 2009. Cryptococcus laurentii. http://enologyaccess.org/EA2/index.php/winemicrobes/918-yeastid/187-cryptococcus-laurentii.html (Diakses pada 12 Mei 2014)
McDonald W. 2001. Yeasts. http://labmed.ucsf.edu/education/residency/fung_morph/fungal_site/yeastpage.html (Diakses pada 12 Mei 2014)
O’Brien C. 2014. How to Treat Candida in Dogs. http://www.ehow.com/how_6322371_treat-candida-dogs.html (Diakses pada 10 Mei 2014)
Paterson S. 2009. Manual of Skin Disease of The Dog and Cat: Second edition. UK: Blackwell Publishing.
Petrov V, Mihaylov G, Tsachev I, Zhelev G, Marutsov P, Koev K. 2013. Otitis externa in dogs: microbiology and antimicrobial susceptibility. J Med Vet, 164: 18-22.
PetMd. 2014. Yeast Infection and Thrus in Dogs. http://www.petmd.com/dog/conditions/infectiousparasitic/c_multi_candidiasis?page=show (Diakses pada 10 Mei 2014)
Prado MR, Brilhante RSN, Cordeiro RA, Monteiro AJ, Sidrim JJC, Rocha MFG. 2008. Frequency of yeasts and dermatophytes from healthy and diseased dogs. J Vet Diagn Invest 20: 197.
Sanusi S. 2004. Mengenal Anjing. Depok: Penebar Swadaya