Analisa Zat Gizi, Kadar Asam Lemak, serta Komponen Asam Amino Nugget Daging Kelinci New Zealand White (Oryctolagus cuniculus)
DOI:
https://doi.org/10.36722/sst.v4i3.284Abstract
Abstrak - Nugget merupakan salah satu jenis produk olahan beku siap saji yang sering dijumpai di tengah-tengah masyarakat. Kelinci New Zealand White (Oryctolagus cuniculus) adalah jenis kelinci yang dikembangkan untuk tujuan pedaging. Pembuatan nugget daging kelinci dalam rangka untuk meningkatkan upaya diversifikasi produk olahan daging. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging kelinci yang diolah menjadi nugget. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar proksimat, kadar asam lemak dan asam amino pada nugget daging kelinci jenis ras New Zealand White (Oryctolagus cuniculus). Rancangan penelitian menggunakan 3 kali ulangan untuk setiap sampel pengujian. Hasil pengujian menunjukkan nilai proksimat daging kelinci adalah protein sebesar 10.71g per 100g sampel, kandungan air sebesar 54,66%, kadar abu sebesar 1%, karbohidrat sebesar 30,29%. Kadar asam lemak jenuh per 100g sampel adalah 1.16mg, sedangkan kandungan asam lemak tidak jenuh per 100g sampel adalah 1.17mg. Untuk hasil kandungan asam amino esensial per 100g sampel adalah : Histidin : 0.42g, Arginin : 0.75g, Treonin : 0.54g, Valin : 0.60g, Isoleusin :0.54g, Leusin :0.94g, Penilalanin : 0.59g, dan Lisin : 1.01g. Sedangkan kandungan asam amino non esensial per 100g sampel adalah : Asam aspartat: 1.18g, Asam glutamat: 2.31g, Serin: 0.58g, Glisin : 0.69g, Alanin : 0.90g, dan Prolin : 11.63g. Dengan kandungan gizi yang cukup baik , daging kelinci bisa menjadi alternatif bahan nugget untuk pemenuhan kebutuhan gizi keseharian.
Kata kunci - nugget kelinci, proksimat, asam lemak, asam amino
Abstract - Nugget is one type of processed frozen ready-to-eat products that are often found in the midst of society. The New Zealand White Rabbit (Oryctolagus cuniculus) is a type of rabbit developed for the purpose of broilers. Making rabbit meat nuggets in order to increase the diversification efforts of processed meat products. The material used in this research is rabbit meat that is processed into nuggets. The aim of this research is to analyze proximate, fatty acid and amino acid content on rabbit nugget of New Zealand White (Oryctolagus cuniculus). The study design used 3 replicates for each test sample. The result of the test shows that the proximate value of rabbit meat is protein of 10.71g per 100g sample, the water content is 54,66%, the ash content is 1%, the carbohydrate is 30,29%. The saturated fatty acid level per 100g sample is 1.16mg, while the content of unsaturated fatty acids per 100g sample is 1.17mg. For the results of the essential amino acid content per 100g of sample are: Histidin: 0.42g, Arginine: 0.75g, Treonin: 0.54g, Valin: 0.60g, Isoleucine: 0.54g, Leusin: 0.94g, Penilalanin: 0.59g, and Lisin: 1.01 g. While the content of non essential amino acids per 100g of sample are: Aspartic acid: 1.18g, Glutamic acid: 2.31g, Serine: 0.58g, Glycine: 0.69g, Alanin: 0.90g, and Prolin: 11.63g. With a fairly good nutritional content, rabbit meat can be an alternative ingredient nugget to meet the daily nutritional needs.
Keywords - rabbit nugget, proximate, fatty acid, amino acid
References
Istiana, S. Zakariya, Zaenal A. Potensi Pengembangan Ternak Kelinci Mendukung Peningkatan Gizi Masyarakat di Kota Batu. Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyoo: Madura. 2013
Kementerian Pertanian. Outlook Komoditas Pertanian Sub SektorPeternakan Daging Sapi. Kementrian Pertanian: Jakarta. 2015
Brahmantiyo, B. Raharjo, YC. Mansjoer, SS. Martojo,H. Performa Produksi Kelinci di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Fakultas Peternakan IPB, Bogor. 2008
Yanis M., Aminah S., Handayani Y., Ramdhan T. Karakteristik Produk Olahan Berbasis Daging Kelinci. Buletin Pertanian Perkotaan, 6 (2): 11-24. 2016
Wijayanti, NW. Uji Biologis Pelet yang Mengandung Limbah Kubis Terfermentasi terhadap Profil Darah Kelinci New Zealand White Periode Pertumbuhan (Skripsi). Universitas Diponegoro: Semarang. 2017.
Andarwulan, N., F. Kusnandar, dan D. Herawati.. Analisis Pangan. PT Dian Rakyat, Jakarta. 2011
Slamet, A. Identifikasi Kandungan Gizi Makro dan Mikro serta Mutu Organaoleptik Nugget Berbahan Dasar Pisang Tanduk. Universitas Brawijaya: Malang. 2013.
Badan Standardisasi Nasional. Nugget Ayam. SNI 01-6683-2002. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional. 2002
Afrisanti, D.W.. Kualitas Kimia dan Organoleptik Nugget Daging Kelinci dengan Penambahan Tepung Tempe (Skripsi). Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. 2010
Direktorat Gizi Depkes RI. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Bharata Karya Aksara. Jakarta. 1995
Sundari, Dian, Almasyhuri, dan Lamid, Astuti. Pengaruh Proses Pemasakan terhadap Komposisi Zat Gizi Bahan Pangan Sumber Protein. Depkes RI: Jakarta Pusat. 2015.
Yuanita, I. dan Lisnowaty, S. Sifat Kimia dan Palatabilitas Nugget Ayam Menggunakan Jenis dan Konsentrasi Bahan Pengisi yang Berbeda. JIHT vol.3. No.1 Juni 2014
Miratis, ST., Sulistiyati, TD., Suprayitno, E. Pengaruh Suhu Pengukusan terhadap Kandungan Gizi dan Organoleptik Abon Ikan Gabus (Ophiocphalus striatus), Vol. 1(1),33-45. 2013.
Ockerman, H. W. Chemistry of Meat Tissue. 10th Ed. Departemen of Animal Science. The Ohio State University. The Ohio Agriculture Research and Development Center, Ohio.1983.
Wellyalina A., Aisman, F. Pengaruh Perbandingan Tetelan Merah Tuna dan Tepung Maizena Terhadap Mutu Nugget. JATP. Vol.2 No.1. 2013
Kartikasari, L. R.. Pengaruh Ekstrak Hipofisis Sapid dan Level Protein Konsentrat Terhadap Kualitas Fisik Daging Kambing Kacang Jantan. Jurusan Peternakan. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret. J. Sain Vet. 23 (2) 2005.
Brahmantiyo, B., Setiawan, M. A., Yamin, M. Sifat Fisik dan Kimia Daging Kelinci Rex dan Lokal (Oryctolagus cuniculus).Jurnal Peternakan Indonesia, Vol. 16 (1) 2014.
Arnyke, E.V., Rosyidi, D dan Radiati, L.E. Peningkatan potensi pangan fungsional naget daging kelinci dengan substitusi wheat bran, pollard dan rumput laut. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 24 (1): 56 – 71. 2014
Yuliana, N., Pramono,Y.B., dan hintono, A. Kadar Lemak, Kekenyalan dan Cita Rasa Nugget Ayam yang Disubstitusi dengan Hati Ayam Broiler. Animal Agriculture Journal, 2(1), 301-308. 2013
USDA. National Nutrient Database for Standard Reference Release 28. National Nutrient Database for Standard Reference Release 28.https://ndb.nal.usda.gov/ ndb/foods/show/5 279?fgcd=Lamb%2C +Veal%2C+and+ Game+ Products&manu=&lfacet=&format=& count=&ma18 Ferbuari 2018x=35&offset=&sort=&qlookup=rabbit. JIHT vol.3. No.1 Juni 2014 (diakses 18 februari 2018)
Winarno FG. Kimia Pangan dan Gizi edisi terbaru. Bogor. M-brio press.2008
Purwaningsih S., Salamah E., Apriyana GP. Profil Protein dan Asam Amino Keong Ipong-Ipong (Fasciolaria salmo) pada Pengolahan yang Berbeda. Jurnal Gizi dan Pangan, Maret 2013, 8(1): 77—82. 2013
Liputo S.A., Berhimpon S., Fatimah F. Analisa nilai gizi serta kompinen asam amino dan asam lemak dari nugger ikan nike (Awaous melanocephalus) dengan penambahan tempe. Analisa Nilai Gizi Chem. Prog. Vol. 6 No.1. Mei 2013.
Edison T. Amino acid: Esensial for our bodies. http://livewellnaturally.com. 2009. (Diakses 17 Februari 2018)
Simonova,MP., Chrastinová, L., Mojto, J. Lauková, A. Szabóová,R. and Rafay, J. Quality of Rabbit Meat and Phyto-Additives. Czech J. Food Sci. Vol. 28, No. 3: 161–167.2010
Astiana, I. Perubahan Komposisi Asam Amino dan Mineral Belut Sawah (Monopterus albus) Akibat Proses Penggorengan. [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor, Bogor. 2012.