PENANAMAN KEMANDIRIAN PADA ANAK USIA DINI DI SEKOLAH
DOI:
https://doi.org/10.36722/jaudhi.v3i2.593Abstrak
Penelitian studi kasus ini bertujuan untuk mendeskripsikan penanaman kemandirian pada beragam kegiatan yang membentuk ke arah karakter mandiri anak melalui kegiatan yang ada di sekolah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan data yang diperoleh, kemandirian anak terwujud melalui kegiatan yang ada di sekolah, antara lain; 1. Pada kegiatan awal masuk kelas dimana anak masuk ke dalam kelas dengan melepas sepatu, peci dan tas kemudian anak meletakkannya ditempat yang telah disediakan, 2. Pada saat kegiatan inti penanaman kemandirian anak terlihat pada kegiatan merapikan mainannya sendiri setelah bermain, 3. Pada kegiatan penutup keluar kelas anak dibiasakan untuk mengenakan tas, peci dan sepatunya sendiri, kemudian anak berbaris dengan rapi tanpa bantuan guru. Semua kegiatan ini diharapkan dapat ditiru oleh seluruh lembaga PAUD di Indonesia dan dapat lebih dikembangkan lagi dengan menambah program-program untuk menstimulasi kemandirian anak. Penanaman karakter mandiri adalah suatu usaha yang dilakukan untuk membentuk sikap dan watak seseorang agar hidupnya tidak terus bergantung pada bantuan orang lainReferensi
Majid, A. (2011). Perencanaan pembelajaran mengembangkan kompetensi guru. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Affrida, E. N. (2017). Strategi ibu dengan peran ganda dalam membentuk kemandirian anak usia pra sekolah. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(2), 114.
Doi.org/10.31004/obsesi.v1i2.24.
A.R, Aisyah. (2014). The implementation of character education through contextual teaching and learning at personality development unit in The Sriwijaya University Palembang. International Journal of Education and Research. Vol. 2 No. 10.
Anas Salahudin. (2013). Pendidikan Karakter. Bandung: Pusaka Setia.
Arikunto. (2006). Metode penelitian kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.
Albertus, Doni Koesoema. (2010). Pendidikan karakter strategi mendidik anak di zaman global. Jakarta: PT.Grasindo.
Asmani, Jamal Ma’mur. (2012). Buku panduan internalisasi pendidikan karakter di sekolah. Yogyakarta: Diva press.
Koesoema, Doni. (2007). Pendidikan karakter: mendidik anak di zaman global. Jakarta: Grasindo.
Departemen Pendidikan Nasional. (2010). Pendidikan karakter teori & aplikasi. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional.
Elkind, D.H. Sweet., Freddy. (2004). How to do character education.
Fauziah, R. R., Kusumawardani, R., & Maryani, K. (2018). Perbedaan kemandirian anak ditinjau dari subyek pengasuhan orangtua dan kakek-nenek pada anak usia 5-6 tahun. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 71.
https://doi.org/10.30870/jpppaud.v5i1.4684
Fakry, Gaffar. (2010). Pendidikan karakter berbasis Islam. Jogjakarta.
Gunawan, Heri. (2014). Pendidikan karakter konsep dan implikasi. Bandung: Alfabeta.
Harjaningrum, Agnes Tri. (2007). Peranan orang tua dan praktisi dalam membantu tumbuh kembang anak berbakat melalui pemahaman teori dan tren pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.
Josephson, M. (2013). Josephson institute of ethics and character Counts. www.JosephsonInstitute.org (diakses tanggal 2 Desember 2019).
Kesuma, Dharma. (2011). Pendidikan karakter kajian teori dan praktik di sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Komala. (2015). Mengenal dan mengembangkan kemandirian anak usia dini melalui pola asuh orang tua dan guru. Tunas Siliwangi, 1(1), 31–45.
Kumayang Sari, A., Kurniah, N., & Suprapti, A. (2016). Upaya guru untuk mengembangkan kemandirian anak usia dini di gugus hiporbia. Jurnal Ilmiah Potensia, 1(1), 1–6.
Lickona, Cronbach. (1992). Educating for character, how our schools can teach respect and responsibility. New York: Bantam Books.
Ayu, Lestari & Simatupang, ND. (2018). Studi deskriptif penanganan guru menumbuhkan kemandirian dalam aktivitas belajar anak usia 4-5 tahun di TK Kartini Bojonegoro. Jurnal PAUD Teratai. Volume 7 Nomor 3.
Marzuki. (2015). Pendidikan karakter Islam. Jakarta: Amzah.
Mansur. (2005). Pendidikan anak usia dini dalam Islam.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Moleong, J. Lexy. (2006). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Megawangi, Ratna. (2007). Semua berakar pada karakter. Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI.
Megawangi, Ratna. (2010). Modul 9 pilar karakter. Depok: Indonesia Heritage Foundation.
Megawangi, Ratna. (2010). Pendidikan karakter solusi yang tepat untuk membangun bangsa. Jakarta: IHF (Indonesia Heritage Foundation).
Mulyasa, E. (2011). Manajemen pendidikan karakter. Jakarta: Bumi Aksara.
Mustafa, Bacharudin. (2008). Dari literasi dini ke literasi teknologi. Jakarta: Yayasan CREST
Puskur. (2010). Pengembangan pendidikan budaya dan karakter. dalam bahan pelatihan penguatan metodologi pembelajaran berdasarkan nilai-nilai budaya untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa. Jakarta.
Rizkyani, F., Adriany, V., & Syaodih, E. (2020). Kemandirian anak usia dini menurut pandangan guru dan orang tua. Edukid, 16(2), 121–129.
doi.org/10.17509/edukid.v16i2.19805
Sanan., Yamin. (2013). Panduan pendidikan anak usia dini. Jakarta: GP. Press.
Sujiono, Y.N. (2009). Konsep dasar pendidikan anak usia dini. Jakarta: PT Indeks.
Irzalinda, V., Sofia, A., G. F. A. (2019). Hubungan kualitas lingkungan keluarga dengan karakter anak usia dini. Paud Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol 3, No 1.
DOI: https://doi.org/10.31849/paud-lectura.v3i01.3352
Zamroni. (2011). Paradigma pendidikan Indonesia. Yogyakarta: Griya Publishing.