Model Of The Civil Society Movement Post-Military Coup Myanmar
DOI:
https://doi.org/10.36722/jaiss.v4i2.2001Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penggulingan pemerintah sipil Myanmar oleh junta militer pada 1 Februari 2021. Setelah kudeta militer, jutaan warga sipil melakukan demonstrasi damai di seluruh negeri dan memprotes kembalinya pemerintahan sipil yang terpilih secara demokratis. Penolakan komunitas pro demokrasi terhadap kudeta militer memunculkan gerakan masyarakat sipil di Myanmar yang bertujuan untuk memulihkan demokrasi di Myanmar. Penelitian ini bersifat kualitatif dan menggunakan metode deskriptif. Dalam penelitian ini, penulis menjelaskan model gerakan masyarakat sipil di Myanmar pasca kudeta militer yang terjadi pada tahun 2021. Data yang digunakan penulis adalah data sekunder. Hasil kajian menemukan bahwa kudeta militer 2021 berujung pada gerakan bottom-up oleh Civil Disobedience Movement (CDM) dan gerakan top-down oleh People Defense Force (PDF). Meski keduanya memiliki perbedaan asal, pola gerakan, dan jenis gerakan, CDM dan PDF tetap memiliki tujuan yang sama: menolak kudeta militer dan memulihkan demokrasi di Myanmar.
Kata kunci: CDM, PDF, Myanmar, Gerakan Masyarakat Sipil
References
The Armed Conflict Location & Event Data Project (ACLED). https://acleddata.com/
Bahri, S. (2022). Civil Disobedience Movement (CDM) Sebagai Gerakan Resistansi Rakyat Myanmar Terhadap Kudeta Militer Tahun 2021. Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia, 7(10). Doi: Https://Doi.Org/10.36418/Syntax-Literate.V7i10.11660
Civil Disobedience Movement. https://www.facebook.com/civildisobediencemovement2021/
Dilla, F., & Prahara, S. (2022). Penembakan Demonstran Anti Kudeta Militer Di Myanmar (Suatu Kajian Yuridis Tentang Hak Asasi Manusia). Universitas Bunghatta, 13(1).
Fauziah, S. G., & Padmi, M. F. (2022). The Myanmar Military Coup In 2021 And The Future Of Democracy. BIRCI-Journal, 5(3).
Hein, Y. M., & Myers, L. (2021). Seizing The State: The Emergence Of A Distinct Security Actor In Myanmar. Wilson Center. Retrieved From Https://Www.Wilsoncenter.Org/Sites/Default/Files/Media/Uploads/Documents/2021-11_Seizingthestate.Pdf
Hidriyah, S. (2021). Krisis Politik Myanmar Dan Intervensi ASEAN. Info Singkat, 13(6), 7 - 12.
Human Rights Watch. (2021, July 31). Myanmar: Coup Leads To Crimes Against Humanity. Retrieved Mei 22, 2022, From Human Rights Watch: Https://Www.Hrw.Org/News/2021/07/31/Myanmar-Coup-Leads-Crimes-Against-Humanity
Human Rights Watch. (2022, January 28). Myanmar: Year Of Brutality In Coup’s Wake. Retrieved From Human Rights Watch.: Https://Www.Hrw.Org/News/2022/01/28/Myanmar-Year-Brutality-Coups-Wake
Khaldun, R. I. (January-June 2021). Implikasi Konflik Kudeta Militer Myanmar Terhadap Sanksi Internasional. IJPSS: Indonesian Journal Of Peace And Security Studies, 3(1).
Larana, E. (2009). New Social Movements : From Ideology To Identity. Philadelphia: Temple University Press.
Lukito, J., Cui, Z., Hu, A., Lee, T., & Ozawa, J. V. (2022). States Vs. Social Movements: Protests And State Repression In Asia. Media And Communication, 10(4).
Nihriroh, F. R., & Faustina Ivana Sari Dewi Janugroho, E. D. (2021). Kudeta Militer:: Junta Militer Era Modern. Pena Wimaya, 1(1).
Paddock, R. C. (2022, Desember 9). Myanmar’s Coup And Its Aftermath, Explained. Retrieved From The New York Times: Https://Www.Nytimes.Com/Article/Myanmar-News-Protests-Coup.Html
Panda, B. (2007). Top Down Or Bottom Up? A Study Of Grassroots Ngos’ Approach. Journal Of Health Management, 9(2).
Rao, A., & Atmakuri, A. (2021). The Role Of Social Media In Myanmar’s CDM: Strengths, Limitations And Perspectives From India. ISAS Working Papers. Doi:10.48561/3hfw-Qddb
Simion, K. (2021). Myanmar’s Civilian Constitution Process: Challenges, Opportunities, And International Support For Domestic Transition. Universitas Publikationer.
Srinivas, L. (February 2018). Social Movements From The Bottom-Up: Diversity, Identity, And Participation In The Shetkari Sanghatana Movement: Book Review. Symbolic Iteration, 41(3), 434 - 436.
Sukmana, O. (2016). Konsep Dan Teori Gerakan Sosial. Malang: Intrans Publishing.
Tran, M. V. (2023). Enabling Activist Resilience: Bystander Protection During Protest Crackdowns In Myanmar. Asian Politics & Policy, 15(2). Doi:Https://Doi.Org/10.1111/Aspp.12683
Wicaksono, H., & Lutfi, K. R. (2022). Examining The Legitimacy Of The Myanmar Military Coup In The Eye Of International Law: After The 2020 Elections. Budapest International Research And Critics Institute-Journal, 5(1). Doi:Https://Doi.Org/10.33258/Birci.V5i1.3596
Yasa, K. P. (2022). Analisis Kudeta Militer Myanmar Terhadap Pemerintahan Sipil Ditinjau Dari Perspektif Hukum Pidana Internasional. Jurnal Ilmu Hukum Sui Generis, 2(2). doi: https://doi.org/10.23887/jih.v2i2.1020