PELAYANAN KONSELING MELALUI KOMUNIKASI KELOMPOK UNTUK PENGURANGAN RISIKO BENCANA BAGI SISWA SEKOLAH AMAN BENCANA DI KOTA BOGOR JAWA BARAT
DOI:
https://doi.org/10.36722/jpm.v1i1.336Abstract
Abstract
Kota Bogor merupakan salah satu wilayah yang rentan bencana gempa bumi, banji dan tanah longsor. Paradigma bencana kini yang harus dibangun adalah pengurangan risiko, dan fokus kedepan adalah kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana sehingga harus ditumbuhkan kemandirian dan kesadaran individu. Oleh karenanya kesiapsiagaan bencana harus diperkenalkan sejak usia dini dan terus menerus sesuai kapasitas komunitas. Kegiatan pengabdian masyarakat berbasis penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas komunitas dengan memelihara ingatan serta meningkatkan kepedulian siswa dan guru tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana. Metode yang digunakan konseling melalui komunikasi kelompok yang  diawali dengan wawancara guru dan siswa, pengamatan terhadap lingkungan sekolah yang dekat sungai Ciliwung dan rawan longsor di Sekolah Dasar Negeri Sempur Kota Bogor Jawa Barat. Kegiatan konseling dilakukan melalui permainan kelompok (ular tangga, dan kartu pesan bencana), dan drama musikal. Dari konseling melalui komunikasi kelompok, siswa memperoleh beberapa manfaat yaitu: pemenuhan identitas diri, pertukaran informasi, kesempatan menunjukkan kreativitas, mengenal inovasi tentang informasi bencana serta belajar tentang perbedaan peran dalam pertolongan bencana.
Kata kunci: Bencana, Komunikasi Kelompok, Pelayanan Konseling
Â
Abstract
Bogor is one the most vulnerable areaof natural disaster in West Java of earthquake and landslide. The aim of this activity is to build the capacity of local community starting from elementary school to the student, teacher and also their community. The school of Sekolah Dasar Sempur Keler Bogor located between big river and landslide. The activity base on preleiminary research with interviewing to the local government of disaster anagement, teacher and students. Methode use in the activity with framework of group communication in counselling services. Theme of the activity is bulding disaster preapardenes by using some disaster games with card and art performance. From the service community activity which base on research students not only have some benefiaciary in some knowledge, fulfill their identity, sharing information, performing their creativity,recognizing the inovations of disaster information, and playing role for the disaster helpness.
Keywords : Counseling Services, Grup Communications, Disaster.
References
Aminatun S, dan Muntafi Y. (2017, November). Kajian Analisis
Risiko Bencana Tanah Longsor sebagai Dasar dalam
Pembangunan Infrastruktur di Desa Sriharjo Kecamatan Imogiri
Kabupaten Bantul. Jurnal Teknisia, XXII(2), 372-382.
BNPB. (2014). Indeks Risiko Bencana Indonesia Tahun 2013.
Jakarta: Direktorat Pengurangan Risiko Bencana.
BNPB. (2014, September). Komitmen Indonesia terhadap
Implementasi HFA. Laporan Utama Majalah Gema BNPB, pp. 14-
Littlejhon, S. W., & Foss, K. A. (2009). Encyclopedia of
Communication Theory. California: Sage Publication Inc.
Miller, Khaterine. 2005. Communication Theories: Perspective,
Process and Context, USA : Mc-Graw Hill Education.
Pace, R. W., & Faules, D. F. (1994). Organizational Communication.
rd ed. Englewood Cliffs. United State: NJ Prentice Hall.
Polee, M. S. (1999). Group Communication Theory Frey, Lawrence
R, Goran, Dennis S, and Poole, Marshal Scott. California: Sage
Publication Inc.
Saptadi, G., & Djamal, H. (2012). Kajian Model Desa Tangguh
Bencana dalam Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana
Bersama BPBD Provinsi D.I Yogyakarta. Jurnal Penanggulangan
Bencana, BNPB, 3(2), 1-13.
Sinulingga, Anita A, Apriwan, Haiyyu, Moenir Darman, (2014),
Kepemerin tahan Bencana di Suma tera Barat. Jurnal
Penanggulangan Bencana, Volume 5 no 2, 2014 ISSN 2087636X,
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Sunarti, E., Sumarno, H., & Johan, I. R. (2013). Evaluasi
Penanggulan Bencana, Pembelajaran Peran Pusat Studi Bencana
IPB dalam Penanggulangan Bencana. Bogor: IPB Press.
Syamsiah, N. M. (2017). Kontribusi Pemangku Kepentingan untuk
Penurunan Tingkat Risiko Bencana. Depok: UI Press.