PENGEMBANGAN SOSIAL PADA BANK SAMPAH TRI ALAM LESTARI (TAL) MELALUI PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN

Penulis

  • Didip Diandra Tanri Abeng University

DOI:

https://doi.org/10.36722/jpm.v1i2.339

Abstrak

Abstrak 

Kewirausahaan sosial menjadi wadah bagi pelaku usaha sosial untuk menggagas, memimpin dan melaksanakan strategi pemecahan masalah sosial secara inovatif melalui kerja sama dalam semua jenis jaringan sosial, serta menjalankan kegiatan usaha yang bernilai sosial di lingkungan masyarakat. Kewirausahaan sosial (masalah sosial, budaya, dan lingkungan) sering kali diasosiasikan dengan sukarelawan (voluntary) dan bukan untuk keuntungan semata (not-for profit). Sampah masih menjadi permasalahan di beberapa daerah. Sebagai ibukota, Jakarta masih menyimpan banyak masalah dengan sampah yang terselesaikan dengan baik sehingga menimbulkan masalah pada lingkungan. Namun bagi sebagian kecil masyarakat, sampah dipandang sebagai peluang yang bisa diproses untuk mendulang uang dari barang-barang yang dibuang. Ilmu kewirausahaan tidak hanya membahas masalah untung dan rugi saja. Apalagi jika dikaitkan dengan masalah sosial maka akan membawa misi sosial, menciptakan inovasi sosial, serta membuat perubahan sosial yang signifikan ditengah masyarakat. Kehadiran Ibu Tri Sugiarti melalui Bank Sampah TAL ditengah masyarakat dianggap sangat penting dan berkontribusi positif terhadap lingkungan sekitar, namun masih menyimpan masalah dalam manajemen kewirausahaannya yaitu permasalahan yang terkait dengan perencanaan pemasaran, prosedur operasional, standar dan quality control yang masih lemah. Oleh karena itu, perlu adanya pelatihan pengembangan kewirausahaan sosial pada Bank Sampah Tri Alam Lestari untuk menggali potensi kewirausahaan yang sudah ada, lalu mengembangkannya dengan ilmu kewirausahaan dasar dan sosial. Pelatihan ini diberikan dalam bentuk mini workshop berupa sosialisasi serta evaluasi penilaian pada unit usaha yang sedang berjalan. Hasil dari pelatihan didapatkan bahwa entrepreneurship spirit dan kemampuan pribadi (mental) menjadi sangat dominan dalam mencapai kesuksesan bagi social entrepreneur.

Kata kunci: Kewirausahaan Sosial, Daur Ulang, Inovasi Produk, Bank Sampah

 

 

Abstract 

Social entrepreneurship has become an essential for every social entrepreneur to create, lead, and pursue an innovative solution to social problems through relationship with others and doing activity that creates social values in society. Social entrepreneurship typically furthers broad social, cultural, and environmental goals and is commonly associated with the voluntary and not-for-profit sectors. Trash has become a problems in society. As capital city of Indonesia, Jakarta seriously fight the waste problems which creates an environmental issues. But for some people, trash has become a solution for raising money if it’s reuse, recycle, and reproduce into valuable and innovative products. Entrepreneurship typically measure performance in profit and return, but social entrepreneurs also take into account a positive return to society which brings social mission, innovation, and change in society. The present of Waste Bank TAL in society is regarded as important as its and contributed positively to environment, but still left some problems in their management such as lack of marketing plan, operational procedures, and quality control. Given training of social entrepreneurship at Waste Bank TAL has become an important to get those potential features of entrepreneurship and develop them altogether. The methods of training is given through mini workshop, socialization, and evaluation on the unit of business. The results shows the entrepreneurship spirit and self motivation (entrepreneurial mindset) has become a dominant in successful social entrepreneur.

Keywords: Social Entrepreneurship, Recycle, Product Innovation, Waste Bank

 

Biografi Penulis

Didip Diandra, Tanri Abeng University

Program studi ilmu Administasi Bisnis, Fakultas Manajemen dan Kepemimpinan

Referensi

Fabianus, Uran. Garbage Bank the Solution to Environmental Problem. 24 Maret 2014 https://www.wvi.org/indonesia/article/garbage-bank-solution-environmental-problem.

Farida, Annisa N. (2012). 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Diakses dari https://www. kompasiana.com/annisa.tekkimits/5528c8b6f17e6143088b45a4/3r-reduce-reuse-recycle> pada 29 Mei 2019.

Kalimasyada, D. (2017). Marketing Strategy Recommendation for Kreasi Menik to Accelerate the Business Growth, Business Administration, TAU, Jakarta.

Kuratko, D.F., (2009). Entrepreneurship, Theory, Process, Practice. 8 Edition. South-Western Cengage Learning. Mason, OH. South-Western.

Peter C. Brinckerhoff. (2000). Social Entrepreneurship. Wiley Nonprofit Series. Chapter 1

Tan et al (2005). ‘Defining the ‘Sosial’ in ‘Sosial Entrepreneurship’: Altruism and Entre- preneurship’. International Entrepreneurship and Management Journal 1, pp 353-365.

Wikipedia.(2019). Kewirausahaan Sosial. Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/ Kewirausahaan_sosial pada tanggal 30 Mei 2019.

Wiyono A. (2019). Kewirausahaan Sosial, Perkembangan, Definisi dan Kesimpulan. Diakses dari https://genagraris.id/see/ kewirausahaan-sosial-perkembangan-definisi-dan-kesimpulan pada 30 Mei 2019.

Diterbitkan

2019-07-30

Terbitan

Bagian

Articles