PELATIHAN ALAT PERINGATAN DINI MANDIRI BENCANA LONGSOR DAN BANJIR PADA KARANG TARUNA KELURAHAN SEMPUR KECAMATAN BOGOR TENGAH

Penulis

  • Anwar Mujadin Universitas Al Azhar Indonesia
  • Octarina Nur Samijayani Universitas Al Azhar Indonesia
  • Suci Rahmatia Universitas Al Azhar Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.36722/jpm.v2i1.364

Abstrak

Abstrak

Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan kelurahan Sempur kecamatan Bogor Tengah ditetapkan sebagai kawasan rawan longsor dan Banjir. Kelurahan ini adalah pemukiman penduduk yang berlokasi di daerah tanah lembah bertebing serta di pinggir aliran sungai Ciliwung. Saat ini daerah potensi sering terjadi longsoran adalah daerah RW 05, 06 dan 07 atau berada tepat di area belakang Rumah Sakit Salak sampai Tugu Air Mancur (sempur kaler). Melalui program Prime Public Service 2019 UAI, telah dilakukan pelaksanaan program pemperdayaan masyarakat berbentuk pelatihan alat peringatan dini mandiri bencana longsor dan banjir kepada mitra karang taruna kelurahan Sempur kecamatan Bogor Tengah. Pelatihan dilaksanakan diruang serbaguna kelurahan Sempur, tiap hari minggu jam 13.00 WIB dengan 10 kali pertemuan (3-4) jam. Di setiap akhir sesi pelatihan mitra, kit praktek harus diuji coba dan diimplementasikan langsung pada titik lokasi rawan bencana. Hasil kegiatan telah berhasil merubah mindset mitra (remaja) agar bisa berfikir rasional akan keselamatan diri sendiri maupun orang lain terhadap bencana alam. Perilaku masyarakat pada daerah rawan bahaya mampu dikendalikan secara elektronik melalui alat peringatan dini elektronik buatan mitra setempat. Penyediaan alat peringatan dini dari pemerintah umumnya akan dirusak maupun dicuri. Namun bila alat peringatan dini elektronik buatan masyarakat sendiri, minimal akan dijaga dan dirawat terus.

Kata Kunci: Alat Pemindai Longsor, Pemindai Gempa, Pemindai Banjir

 

Abstract

According to Volcanology and Geological Disaster Mitigation (PVMBG) department, kelurahan Sempur kecamatan Bogor Tengah is designated as an area prone to landslides and floods. Kelurahan Sempur is a residential area located in a cleared valley and along the Ciliwung River. Potential areas for landslides often occur are RW 05, 06 and 07 located behind the Salak Hospital to Tugu Air Mancur. Through UAI Prime Public Service program 2019, has been carried out training program for early warning system landslides and floods devices to youth partners in Sempur. Training has been conducted in multipurpose room kelurahan Sempur office, every Sunday at 13.00 West Indonesia Time, with 10 meetings among 3-4 hours. Each training session, the practice kit must be tested and implemented directly at disaster-prone locations. Training has succeeded in changing the mindset of youth partners so that they can think rationally about the safety of themselves and others against disasters. Community behavior in hazard-prone areas can be controlled electronically through electronic early warning system devices made by youth partners. The Provision of early warning equipment from the government will generally be damaged or stolen. However, if the electronic early warning devices is made by the community itself, They will always be cared for and looked after.

Keywords: Lanslides Scanners, Earthquake Scanners, Flood Scanners

Biografi Penulis

Anwar Mujadin, Universitas Al Azhar Indonesia

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknologi

Octarina Nur Samijayani, Universitas Al Azhar Indonesia

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknologi

Suci Rahmatia, Universitas Al Azhar Indonesia

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknologi

Referensi

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). (2012). Peraturan Kepala Banda Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh Bencana. BNPB

Dodon. (2013). Indikator dan Perilaku kesiapsiagaan Masyarakat diPermukiman Padat Penduduk dalamAntisipasi Berbagai Fase BencanaBanjir. Jurnal Perencanaan Wilayahdan Kota, Vol. 24 No. 2, Agustus 2013, hlm.12

Herdwinarti, F., dan Sudaryono. (2013). Perbedaan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Ditinjau dari Tingkat SelfEfficacy pada Anak Usia Sekolah Dasar di Daerah Dampak Bencana GunungKelud. Universitas Airlangga. Jurnal Psikologi Kepribadian dan SosialVolume 2, No. 01, Februari 2013

Tun Lin Moe & Pathranarakul P. (2006).

“An integrated approach to natural disaster management.†Disaster Prevention and Management Journal. Vol. 15 No. 3. hal. 396-413

Wiyono A. (2019). Kewirausahaan Sosial, Perkembangan, Definisi dan Kesimpulan. Diakses dari https://genagraris.id/see/ kewirausahaan-sosial-perkembangan-definisi-dan-kesimpulan pada 30 Mei 2019.

Diterbitkan

2020-01-28

Terbitan

Bagian

Articles