Penyuluhan Penyebab dan Bahaya Kecacingan di SDN Susukan Pagi 4 Ciracas Jakarta Timur

Penulis

  • Intan Kurniawati Pramitaningrum Universitas Binawan
  • Ahmad Fitra Ritonga Universitas Binawan
  • Wulan Fitriani Safari Universitas Binawan
  • Achmadi Achmadi Universitas Binawan

DOI:

https://doi.org/10.36722/psn.v2i1.1619

Abstrak

Infeksi kecacingan merupakan masalah kesehatan pada anak usia sekolah. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan penyuluhan mengenai penyebab dan bahaya kecacingan pada anak usia sekolah dasar di SDN Susukan Pagi 4 Ciracas, Jakarta Timur. Kegiatan penyuluhan bertujuan mencegah dan menekan angka kecacingan. Kegiatan penyuluhan dilakukan pada 16 September 2022 yang dihadiri 50 siswa kelas 3, kepala sekolah dan 6 guru. Metode penyampaian dilakukan dengan penyuluhan menggunakan video, poster, dan interaksi langsung. Kegiatan diawali dengan pembagian kuesioner mengenai pemahaman siswa mengenai penyebab dan bahaya kecacingan. Dari hasil kuesioner menunjukkan 68% siswa tidak memahami penyebab kecacingan dan 69% tidak memahami bahaya kecacingan. Seluruh kegiatan berjalan lancar dan disarankan untuk kegiatan selanjutnya dilakukan pemeriksaan feses untuk mengetahui angka infeksi kecacingan.

Kata kunci: Bahaya kecacingan, Infeksi kecacingan, Penyebab kecacingan

Biografi Penulis

Intan Kurniawati Pramitaningrum, Universitas Binawan

Program studi Teknologi Laboratorium Medis, Fakultas Ilmu Kesehatan dan Teknologi

Ahmad Fitra Ritonga, Universitas Binawan

Program studi Teknologi Laboratorium Medis, Fakultas Ilmu Kesehatan dan Teknologi

Wulan Fitriani Safari, Universitas Binawan

Program studi Teknologi Laboratorium Medis, Fakultas Ilmu Kesehatan dan Teknologi

Achmadi Achmadi, Universitas Binawan

Program studi Teknologi Laboratorium Medis, Fakultas Ilmu Kesehatan dan Teknologi

Referensi

Centers for Disease Control and Prevention. (2017). CDC - DPDx - Trichuriasis. In CDC. https://www.cdc.gov/dpdx/trichuriasis/index.html

Kartini, S. (2016). Kejadian Kecacingan pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Rumbai Pesisir Pekanbar. Jurnal Kesehatan Komunitas, 3(2), 53–58. https://doi.org/10.25311/keskom.vol3.iss2.102

Prabandari, A. S., Ariwarti, V. D., Pradistya, R., & Sekar Sari, M. M. (2020). Prevalensi Soil Transmitted Helminthiasis Pada Siswa Sekolah Dasar Di Kota Semarang. Avicenna : Journal of Health Research, 3(1), 1–10. https://doi.org/10.36419/avicenna.v3i1.337

Pramitaningrum, I. K., Inggraini, M., Ilsan, N. A., Nurfajriah, S., Amelia, R., & Sari, E. M. (2019). Pemeriksaan kesehatan pada sampel feses dan kerokan kulit masyarakat tpst bantar gebang bekasi. Jurnal Mitra Masyarakat, 1(1), 14–19.

Pramitaningrum, I. K., Septiani, S., & Kurniawan, M. R. (2021). Penyuluhan mengenai bahaya “Kecacingan†di TPA Al Ikhlas Polri, Jatisampurna, Bekasi. ABSYARA: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 2(2), 257–263. https://doi.org/10.29408/ab.v2i2.4228

Rosmalia, L., & Pramitaningrum, I. K. (2019). Identifikasi Telur Ascaris lumbricoides Pada Feses Anak Sekolah Dasar Kelas 5 Dan 6 Di Yayasan Dinamika Indonesia, Bantar Gebang. Jurnal Mitra Kesehatan, 2(1), 41–44. https://doi.org/10.47522/jmk.v2i1.28

Rosyidah, A. N., Studi, P., Keperawatan, I., Islam, U., Syarif, N., Tangan, C., & Diare, K. (2019). Hubungan Perilaku Cuci Tangan terhadap Kejadian Diare pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Ciputat 2. Jurnal Ilmiah Keperawatan Othopedi, 3(1), 10–15.

Suriani, E., Irawati, N., & Lestari, Y. (2020). Analisis Faktor Penyebab Kejadian Kecacingan pada Anak Sekolah Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang Tahun 2017. Jurnal Kesehatan Andalas, 8(4), 81–88. https://doi.org/10.25077/jka.v8i4.1121

Syahrir, S., & Aswadi. (2016). Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kecacingan pada Siswa SDN Inpres no.1 Wora Kecamatan Wera Kabupaten Bima. J.Kesehatan Masyarakat, 2(1), 41–48. http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=522042&val=10676&title=Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pada Siswa SDN Inpres No 1 Wora Kecamatan Wera Kabupaten Bima

World Health Organization. (2022). Countries urged to adapt strategic framework to address huge unmet needs of skin diseases. In Countries urged to adapt strategic framework to address huge unmet needs of skin diseases. https://www.who.int/news/item/13-06-2022-countries-urged-to-adapt-strategic-framework-to-address-huge-unmet-needs-of-skin-diseases

Diterbitkan

2022-12-30

Terbitan

Bagian

Articles